Jejak Langkah

cita, cinta, dan rasa

Do’a Seorang Anak Kecil

Sore itu sudah menjeleng petang, saya masih di angkutan umum, lagi-lagi perjalanan Trenggalek-Malang.  Hari itu bener-bener sepi, di angkutan itu hanya ada saya dan 3 orang penumpang. Selain kami ada juga 2 anak kecil yang duduk di depan dan ibu-ibu yang kelihatannya agak kurang sehat, mereka adalah keluarga si sopir.

Karena sepi, angkutan itu berhenti lama, penumpang sudah mulai menggerutu termasuk saya (meskipun dalam hati), bener-benar sepi hampir 20 menit tapi belum jalan-jalan juga.  Penumpang yang sudah ada di dalam mobil semakin jelas aksi protesnya ada yang sedikit ngomel ada yang ngerakkan kaki-kakinya sampai terdengar suara buk….buk…, aku semakin celingukan, cengar-cengir nggak jelas.

Masih dalam penantian yang tak berujung, tiba-tiba di dalam canda dengan adiknya anak kecil yang duduk di depan berdo’a “Ya Allah berikanlah ayahku rezeki yang banyak…Amiiin” do’a  seorang anak kecil dilakukan dengan cara yang begitu sederhana, dan dengan bahasa yang begitu sederhada khas anak kecil, sejenak membuatku tertegun dengan ketulusannya…dan kebetulan atau apa, tapi bukankah tak ada yang kebetulan dalam hidup ini, tiba-tiba dari seberang jalan ada tiga orang penumpang yang menuju ke arah angkutan yang kami naiki….akhirnya sudah ada 7 penumpang, dan beberapa saat kemudian angkutan itu jalan juga…..

Tinggalkan komentar

Information

This entry was posted on 23 Juli 2010 by in Catatan, Ceritaku.

Arsip

Pengunjung

  • 114.289 hits